Our Feeds

Jumat, 17 April 2015

Dedi E Kusmayadi Soerialaga

13 Sifat-Sifat Setan Dalam Diri Manusia

    Tidak ada komentar:


Setan adalah makhluk Tuhan yang memiliki sifat-sifat buruk. Ia tidak terbatas pada jin atau makhluk halus, tetapi juga boleh jadi manusia. QS al-An’am (6) : 112 menjelaskan bahwa “setan dan jin dan manusia saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk memperdaya.” Atas dasar ini, sementara ulama merumuskan bahwa setan adalah: “Segala makhluk Tuhan yang durhaka kepada-Nya dan mengajak kepada kedurhakaan.” Bahkan sementara ulama menegaskan bahwa Al-Quran tidak hanya menggunakan kata syaithan untuk jin dan manusia, tetapi juga binatang yang melampaui batas dalam sikap / kelakuannya.

Kata syaithan juga digunakan untuk sifat yang buruk bukan pelakunya.  Al-Raghib al-Asfahaniy, seorang pakar bahasa, mengutip hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa: ”Dengki adalah setan, marah adalah setan.” Sehingga pada akhirnya ia berpendapat bahwa setan merupakan nama bagi segala yang buruk dari sifat manusia.

Pada hakikatnya tugas jin dan manusia adalah beribadah kepada Allah swt. Dalam setiap gerak geriknya senantiasa mengharap keridahaan Allah semata. Pekerjaan jin juga sama dengan manusia. Sementara setan mengajak manusia supaya berbuat jahat. Lalu apakah benar ada manusia yang termasuk satu golongan dengan setan? Jawabannya ada, yaitu manusia yang mengajak pada kejahatan maka termasuk dalam setan dari golongan manusia. berikut penjelasannya. 

a. Jin 
Jin artinya yang tersembunyi atau yang tertutup
Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat kehidupan mereka dengan mata telanjang. Lalu dimanakan jin itu berada? Jin juga berada di alam dunia ini, hanya saja mereka berada ditempat yang kita tidak dapat melihat atau alam ghaib. "...Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka...(QS. Al Araf:27) 

b. Setan dalam bahasa arab setan berarti jauh
Maksudnya mahluk yang jauh dari petunjuk Allah atau tersesat. Setan adalah sifat jelek yang melekat pada setiap mahluk-Nya. Jika perbuatan jelek sudah menjadi kebiasaan seseorang, perbuatan itu akan berubah menjadi sifat jelek. Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai sifat jelek, maka secara tidak langsung ia sudah menjadi setan. Setan dapat berasal dari golongan jin dan manusia. 

Allah berfirman sebagai berikut: Artinya: "Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,..."(QS. Al An'am:112). 

Maka dari itu sudah sadarkah kita bahwa jika dalam diri kita terdapat salah satu sifat setan berikut ini maka kita termasuk dalam golongannya setan yang terkutuk itu. Beberapa ayat al-Quran telah menjelaskan sifat-sifat syaitan yang tercela yang juga dimiliki oleh jin dan manusia, di antaranya :

1. ”Takabbur“ 
Allah s.w.t menyifatkan iblis laknatullah dengan sifat ini kerana iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam a.s. Dia enggan dan bersikap angkuh (takabbur) apabila diperintah oleh Allah s.w.t supaya sujud kepada Adam a.s. Sebaagimana Allah s.w.t telah berfirman yang bermaksud: “Allah s.w.t berfirman; "Apakah yang menghalangi engkau (sehingga)kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”(iblis) menjawab”Aku lebih baik daripada dia.Engkau ciptakan aku daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“(surah al-A’raf:ayat 12) 

2. ”Sombong dan keras kepala“ 
Kedua-duanya merupakan sifat iblis sebagaimana Yang Allah s.w.t berfirman yang bermaksud : “(Iblis) menjawab, Kerana Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka daripada jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”(Surah al-A’raf: ayat 16-17) Ini menunjukkan bahawa kekufuran iblis bukanlah kerana kejahilan bahkan kekufurannya kerana keras kepala dan sombong. 

3. “Laknat” 
Dilaknat lagi tersingkir dan jauh dari kebaikan, dan iblis juga merupakan yang pertama dilaknat dan disingkir dari rahmat Allah s.w.t. Firman Allah s.w.t : “(Allah) berfirman,”Keluarlah kamu dari sana (syurga) dalam keadaan terhina dan terusir” (Surah al-A’raf: ayat 18) 

4. “Menggoda (al-Waswasah) dan memperdaya” 
Al-Waswasah ialah percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan yang tidak ada kebaikan dan manfaat, sifatnya hanya menggoda dan menjebak. Firman Allah s.w.t y ang bermaksud; “Kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup.Dan (syaitan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam syurga)”(Surah al-A’raf: ayat 20) Ayat di atas menjelaskan sifat iblis dan hasad dengki terhadap Adam dan Siti Hawa a.s, dan juga bagaimana iblis berusaha memperdaya, menggoda dan menipu sehingga kenikmatan dan pakaian yang baik dirampas daripada kedua-duanya. 

5. “Ingkar janji” 
Firman Allah s.w.t yang bermaksud: ”Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu hari ini, dan sesungguhnya aku adalah penolongmu”. Maka ketika kedua-dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan balik ke belakang sambil berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu”(Surah al-Anfal: ayat 48). Ahli tafsir menjelaskan bahawa ayat ini diturunkan ketika peperangan badar, di mana iblis berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang islam, maka tatkala tentara islam bersama rasulullah s.a.w berhadapan dengan tentara musyrikin, maka iblis pun menyamar sebagai seorang lelaki dan bersamanya tentera, lalu berkata iblis kepada orang musyrikin: Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong kamu. Apabila iblis melihat tentera malaikat dia pun mundur dan tidak memberi pertolongan kepada tentera musyrikin, dan juga telah memungkiri janjinya untuk menolong mereka. Allah s.w.t telah memberi kemenangan kepada tentera islam di dalam peperangan tersebut. Di sini jelaslah bahawa iblis adalah pembohong dan pemungkir janji. 

6. “Menghasut” (Nazgh) 
Dalam kamus menyatakan bahwa : “Nazgh” ialah mencerca atau menfitnah. Ia juga membawa makna menghasut, membujuk dan membisiki (percakapan hati yang tiada manfaat dan kebaikan). Sifat-sifat ini merupakan sifat iblis laknatullah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud; “Setelah Syaitan merusakkan (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku”(Surah Yusuf: ayat 100) 

7. “Menjauhkan dan mengakhirkan” (al-Khanas) 
Firman Allah yang bermaksud; “(Aku bermohon dengan Allah) daripada kejahatan bisikan syaitan al-Khannas”(Surah al-Nas: ayat 4) 

8. “Memperdaya” (al-Gharur) 
Kamus ada menyatakan bahawa tipudaya syaitan membawa maksud menipu, menggoda dan membujuk. Firman Allah s.w.t; “maka janganlah kamu sekali-kali terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah”(Surah Luqman: ayat 33) 

9. “Tipudaya” (al-Kayd) 
Ia membawa maksud tipu dan jahat seperti melakukan pembohongan dan membuat helah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud; “maka perangilah penolong-penolong syaitan (kerana) sesungguhnya tipudaya syaitan adalah lemah”(Surah al-Nisa’: ayat 76) 

10. “Memukul dengan kuat (merasuk) dan menyentuh / menggilakan (al-Khabt dan al-Mass)
Ia bermaksud menyentuh manusia dan menyakitinya(merasuk). Allah s.w.t menyifatkan pemakan riba seperti orang yang dirasuk syaitan apabila bangkit dari kubur. Firman Allah s.w.t yang bermaksud; “Pemakan-pemakan riba itu tidaklah mereka itu bangkit (dari kubur) melainkan seperti bangkitnya orang-orang yang dirasuk syaitan”(Surah al-Baqarah: ayat 275) 

11. “Sihir dengan meniup (al-Nafth) 
Firman Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: “(Aku berlindung dengan Allah) daripada tukang-tukang sihir yang meniup pada ikatan-ikatan”(Surah al-Falaq: ayat 4). Dalam satu doa yang ma’thur diajar kepada kita membaca doa ini yang bermaksud; “Ya Allah…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan, tiupan dan ludahannya” 

12. “Syaitan laki-laki dan perempuan” (al-Khubth dan al-Khabaaith) 
Dalam kamus menjelaskan jahat(al-Khubth) lawannya baik(al-Toyyib). Satu doa yang ma’thur mengajar kita membacanya ketika memasuki tempat buang air (kecil ataupun besar) yaitu yang bermaksud: “Aku berlindung dengan Engkau ya Allah…dari kejahatan syaitan betina dan jantan” Disifatkan dengan yang demikian karena syaitan mengintai untuk memudaratkan manusia di tempat-tempat yang kotor. 

13. “Menggoda” (al-Hamz) 
Nabi s.a.w menjelaskan bahawa makna godaan syaitan dengan kematian yaitu menggoda manusia sehingga menjadi gila karena terhasut oleh godaannnya. Dalam al-Quran ada menyebut yang bermaksud: “Dan katakanlah, Ya Tuhanku…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan-syaitan”(Surah al-Mukminun: ayat 97).  Maknanya Aku berlindung dengan Engkau daripada bisikan syaitan dan godaannya daripada mengingati Allah s.w.t. Dalam suatu hadits menceritakan bahwa rasulullah s.a.w memohon perlindungan dengan Allah s.w.t daripada godaan syaitan, fitnah dan bisikannya.

Previous
Next Post »