Our Feeds

Kamis, 14 Mei 2015

Dedi E Kusmayadi Soerialaga

Hukum Tato: Apakah Ibadah Kita Diterima Karena Terlanjur Ada Tatonya

 

Saat ini banyak umat muslim yang mulai tergoda untuk bertato apalagi media televisi turut memberitakan berita ini seolah-olah, mereka mengganggap hal ini adalah seni, sungguh disayangkan. Remaja muslim Indonesia baik pria maupun wanita mulai menganggap hal ini adalah perbuatan seni dan hak asasi manusia. Itulah Racun Aqidah yang menggorogoti umat muslim,. Begitu kurangkah pengetahuan agama masyarakat muslim? sehingga masalah seperti ini menjadi trend positif bagi masyarakat muslim. Semoga kita bisa menjaga keluarga, anak dan orang-orang yang kita sayangi dari hal yang dilaknat Allah SWT.

Tatto yang sering digunakan wanita-wanita Arab seperti hyena (tidak permanen) untuk berhias hukumnya mubah. Namun, jika tato kebanyakan seperti sekarang ini, hukumnya bisa jadi haram.

Tato atau tatoo adalah melukis, "mengukir" atau merajah kulit dengan jarum dan zat pewarna dalam berbagai bentuk gambar, simbol atau sekedar coretan.

(غرز الجلد بإبر وحشوه بالكحل وغيره ليتغير لونه إلى الزرقة أو الخضرة)

Tatoo bersifat permanen karena terlukis dalam kulit.

Tatto adalah menusuk-nusukkan jarum atau yang sejenisnya kepada kulit sehingga mengalirkan darah kemudian diberikan alkohol atau yang sejenisnya sehingga menjadi biru. Tato ini biasa dilakukan di tangan, wajah, badan bahkan kaki dan juga di bagian tubuh lainnya. Melakukan tato pada kulit adalah perbuatan yang diharamkan Allah swt, sebagaimana disebutkan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Alqomah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ”Allah melaknat orang-orang yang mentato dan yang minta untuk ditato.” (HR. Bukhori)

HUKUM TATO, PENGGUNA DAN TUKANG TATO ADALAH DOSA BESAR

Hukum tato (Inggris: tattoo; Arab: الوشم) adalah haram menurut kesepakan ulama (ijmak). Berdasarkan hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih):

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ
Artinya: Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya, melakukan tato di wajahnya (mutawasshimah), menghilangkan rambut dari wajahnya, menyambung giginya, demi kecantikan, mereka telah merubah ciptaan Allah.


- Menurut pandangan para ulama :
  • Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan:
"Membuat tato haram berdasarkan adanya laknat dalam hadits, maka wajib menghilangkannya jika memungkinkan walaupun dengan melukainya. Kecuali jika takut binasa, (tertimpa) sesuatu, atau kehilangan manfaat dari anggota badannya maka boleh membiarkannya dan cukup dengan bertaubat untuk menggugurkan dosa. Dan dalam hal ini sama saja antara laki-laki dan wanita."
  • Fatwa Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbad
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ تَعَالَى، مَالِي لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي كِتَابِ اللهِ: {وَمَا آتَاكُمْ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ

Disini diterangkan bahwa melaknati perempuan-perempuan yang mentato dan yang minta ditato, yang mencabut atau mencukur rambut (alis), dan yang mengikir giginya untuk memperindah. Yaitu perempuan-perempuan yang mengubah ciptaan Allah.

Beliau mengatakan: "Tato itu haram dan bertambah keharamannya ketika seseorang menggambar sesuatu yang haram seperti hewan-hewan. Barang siapa melakukannya lalu tahu hukumnya hendaknya beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jika bisa menghilangkannya tanpa menimbulkan mudarat maka semestinya itu dihilangkan".


Adanya laknat yang diucapkan Nabi atas tato menunjukkan bahwa tato adalah dosa besar. Menurut Imam Dzahabi, tanda dosa besar adalah suatu perbuatan yang dilarang (maksiat) yang diikuti dengan ancaman sanksi di dunia atau ancaman di akhirat dengan laknat atau siksa 


( كل معصية فيها حدٌّ في الدنيا أو وعيد في الآخرة باللعن أو العذاب ونحوهما)

 
Dan berdasarkan Quran Surah An-Nisa' 4:119


وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الأَنْعَامِ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّهِ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا 

Artinya: Dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah (dan mereka benar-benar mengubahnya). Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pelindung yang selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.

Oleh karena itu, bagi yang sudah memasang tato, maka wajib dia menghilangkannya dan bertaubat.


HUKUM WUDHU, MANDI BESAR DAN SHALAT PENGGUNA TATO

Jalan terbaik buat orang yang sudah terlanjur ditato adalah bertaubat kepada Allah SWT. Kalau masih mungkin dihilangkan gambar-gambar itu, upayakanlah sebisa mungkin. Tapi kalau mustahil, maka bersabarlah. Semoga Allah SWT menerima permohonan ampun dan taubat Anda. Yang penting hati anda telah kembali ke jalan Allah.

Dan jangan khawatir shalat anda tidak diterima hanya lantaran isu bahwa tato menghalangi air wudhu'. Insya Allah tato itu tidak menghalangi air wudhu' dan bila anda berwudhu' dengan memenuhi syarat dan rukunnya, hukumnya sah dan anda boleh melakukan shalat dengan wudhu' itu.

Dengan ditemukannya teknologi laser untuk menghilangkan tato secara permanen tanpa mencederai kulit, maka membuang tato adalah wajib secara mutlak. Namun apabila menghilangkan tato dengan cara laser atau teknologi terbaru lainnya tidak mampu secara finansial sementara cara tradisional dapat berbahaya, maka tidak wajib baginya menghilangkannya. Namun diwajibkan taubat, menyesali diri dan menggantinya dengan amal perbuatan yang baik.

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS al-Kahfi [18]: 7). ‘Semuanya itu disediakan bagi orang-orang yang beriman (dan tidak beriman) dalam kehidupan dunia, semata-mata bagi orang yang beriman di hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui’." (QS al-A’raf [7]: 32).

Wallahu a`lam bish-shawab, wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 30 April 2015

Dedi E Kusmayadi Soerialaga

Menangkal Ghazwul Fikri

 

Bagaimana kita menghadapi upaya pelemahan dan peruntuhan yang tengah dan telah berkembang terus? Menangkal Ghazwul Fikri adalah intinya.

Makna dan Sejarah Ghazwul Fikri
Ghazwul Fikri (Perang pemikiran)
Pengertian Ghazwul Fikri secara istilah : upaya-upaya gencar pihak musuh-musuh Allah untuk meracuni pikiran umat Islam agar jauh dari Islamnya, kemudian membenci Islam, dan pada akhirnya menghabiskan Islam sampai ke akar-akarnya.

Ghazwul Fikri dilakukan dengan sistematis, diracuni dulu pemikirannya, dan target akhirnya adalah bagaimana Islam hilang di muka bumi.

Fenomena ini kapan mulainya?
Sejak yang namanya manusia ada di muka bumi, yaitu dimana saat nabi Adam diberikan GF sedemikian rupa, nabi Adam diracuni pikirannya dan iblis mengacaukan pikiran nabi Adam, yang dampaknya adalah dilemparnya nabi Adam dan Hawa dari surga.

Q.S. Al ‘araf ayat 20 : “Kemudian syetan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (syetan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal di dalam surga.””

Ayat ini menyatakan, bahwa iblis menghasut pemikiran nabi dengan mengadakan pembenaran-pembenaran yang meracuni pemikiran nabi. Iblis membuat nabi mengedepankan akalnya, dan tidak memegang lagi “sami’na wa atha’na“. Iblis menghasut agar “Sami’na wa’ashaina” : kami dengar dan kami langgar (kami melawannya). Naudzubillah.

Kita lihat bagaimana orang-orang Yahudi yang dilarang memancing pada hari Sabtu, mereka memang tidak memancing dihari Sabtu, tapi mereka memasang jarring-jaring di hari Jumat dan mengambil di hari Ahad. Mereka tidak memahami maksud perintah Allah melarang memancing di hari sabtu. Allah memerintahkan 1 hari khusus untuk ibadah dulu, namun mereka hanya memahami secara tertulis.

Begitupun nabi Adam, iblis berhasil memengaruhi nabi adam, dan nabi Adam hanya beranggapan, “toh aku dengan memakan ini hanya membuat aku tidak bisa menjadi malaikat...”

Inilah racun, racun yang masuk ke dalam pikiran kita. Kita lihat para pejabat, yang racun telah memasuki pikirannya, korupsi, di mana-mana korupsi, “toh tidak apa2 saya korupsi, yang lain juga kok” 

Kita lihat fenomena sekarang. Dulu hubungan di luar nikah sangatlah tabu. Namun sekarang pikiran masyarakat sudah teracuni, masyarakat dan bahkan kaum muslimin menjejalkan bahwa tidak apa-apa hubungan di luar nikah, bahkan peraturanpun teracuni, ini menandakan umat Islam semakin terjauhkan dari Islam.

Untuk apa mereka melakukan ghazwul fikri pada kita?

Tujuan Ghazwul Fikri

Q.S. At taubah ayat 32 :
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukainya”
Q.S. As Shaf ayat 8 :
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir membencinya”
Q.S. Al Baqoroh ayat 120 :
“Tidak akan ridho kaum Yahudi dan nasrani sampai kalian mengikuti MILLAH mereka”
Allah tidak mengatakan “Tidak akan ridho kaum Yahudi dan nasrani sampai kalian mengikuti AGAMA mereka”
Tapi Allah sampaikan “millah“, kita mengikuti nilai-nilai, cara pikir, perilaku, tingkah laku mereka. Umat Islam tidak harus pindah agama, namun cukup terwarnai pikirannya oleh mereka. Nilai-nilai, perkataan, perbuatan, perilaku, cara pandang, gaya hidup umat Islam mengikuti mereka, inilah tujuan mereka, inilah yang mereka mau.
“Barangsiapa yang terwarnai oleh suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut” (hadits)
Maka jika lifestyle, perilaku, perkataan, perbuatan, kebiasaan, mengikuti dan mirip dengan mereka, maka termasuk bagian dari kaum mereka.
Q.s. Al Baqarah ayat 217 :
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu kepada kekafiran, seandainya mereka sanggup…”
Mungkin status masih Islam, tapi identitas Islam tidak lagi ada di diri Umat Islam, naudzhubillah.
“Barangsiapa yang murtad dari agama kalian…”
Said Hawa menafsirkan, murtad disini bukan berarti keluar dari Islam, namun perilaku tidak lagi berperilaku islam.
Dalam Q.S. Al Maidah ayat 54, Allah menjajikan barangsiapa yang murtad dari perilaku Islam, maka Allah akan mengganti kalian dengan kaum yang baru.
Siapa kaum yang baru itu?
Karakternya adalah :
- Mereka adalah kaum yang mencintai Allah dan Allah mencintai mereka.
- Mereka mencintai sesama kaum mukminin
- Izzah terhadap orang-orang kafir

Jadi mereka saling berkasih sayang dengan sesama muslim dan tegas terhadap orang kafir. Tegas!!! Jangan dibalik-balik.
Said Hasan Al Banna : bagaimana sesama muslim akan terbangun ukhuwah dan hubungan kasih sayang? Paling tidak di sesama muslim ada kelapangan dada, ada husnudzhon. Tidak boleh sesama muslim suudzhon,
Jika yang ada curiga, maka jangan bicara masalah ukhuwah.
Paling rendah levelnya adalah husnudzan (berprasangka baik, berlapang dada), dan paling tinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudaranya dibanding kepentingan pribadi).
Tegas bukan berarti kita main sabet dengan mereka (kafir –red), tegas adalah terutama dalam AQIDAH.
Kita di adat Jawa, terlalu tepo seliro,.. mereka umat kafir sangat respect  ke kita, bahkan mereka sering mengingatkan kita “apa gak sholat dulu”, namun orang Muslim kadang segan untuk meninggalkan pertemuan. Padahal mereka sudah dipersilahkan….
Begitupun kadang saat jamuan, mereka menyediakan babi dan minuman, dan orang muslim kadang tidak tegas dalam hal ini.
Lanjutan karakter kaum pengganti :
- Berjihad di jalan Allah
- Tidak ada rasa takut, tidak ada rasa cemas. Dalam berjihad itu dia terus maju, dia tau mungkin dalam berjihad ia akan diancam tidak akan naik karir atau akan dipecat, dan ujung-ujungnya kehidupan mereka akan terancam. Inilah yang disebut dengan aqidah, aqidah yang harus kita mantapkan. Urusan rejeki bukan lah urusan bos kita, urusan rejeki bukan lah urusan mereka yang menggaji kita. Aqidah rububiyyah inilah yang harus tertanam dan tertancap dalam diri kita, kita yakin Allah sebagai Rabb, Allah yang menciptakan, memelihara dan memiliki kita. Allah lah yang memberi rezeki kepada kita.
Ada aqidah Mulkiyyah (di surat alfatihah)
Ada akidah uluhiyyah (di surat Annas)
Aqidah tertinggi inilah yang Allah letakkan dalam 2 kalimat syahadat.
Rezeki anak adam adalah urusanKu : kata Allah.
Selain jodoh, maut, maka rejeki adalah urusan Allah.
Tegas : mengatakan yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil, ia mau menyampaikan walaupun ke pemimpinnya. Mereka meyakini benar aqidah yang benar.
Mereka meyakini bahwa rezeki adalah urusan Allah.
Bagaimana Ghazwul Fikri ini terus dilakukan?
Hal-hal fundamental seperti inilah yang berusaha dikikis oleh mereka sampai tidak ada lagi dalam diri umat islam.

KTP boleh tertulis Islam, namun tidak ada nilai Islam dalam dirinya.

Target Ghazwul Fikri
1. Pendangkalan aqidah hingga pemurtadan : tidak perlu keluar dari islam, cukup perilakunya saja. Bahkan Allah menjanjikan akan menghabiskan suatu kaum dan menggantinya dengan kaum yang baru. Bisa dengan gempa, tanah longsong, banjir, Allah habiskan suatu kaum, sangat mudah bagi Allah untuk menggantikan kaum-kaum yang murtad. Kita harus introspeksi, jangan-jangan kita sudah berprilaku non Islam, jangan-jangan saya sudah murtad 

2. Menumbuhkan keraguan terhadap ajaran Islam.
Menghembuskan hukum waris laki-laki dan perempuan, mereka mulai diragukan, mengatakan islam tidak adil. Mereka juga meragukan hak asasi manusia, kenapa Islam memberlakukan hukum qishash, hukum potong tangan, dan mereka terus menghembuskan isu-isu islam. Dan membuat umat islam ragu dengan Islam, ragu dengan ayat-ayat Allah. Padahal ilmu umat Islam yang masih rapuh dan belum kokoh, astaghfirullah.

3. Menciptakan sekulerisme
Bahwa kriteria sukses bukan lagi dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke surga, namun mereka memengaruhi bahwa sukses adalah dengan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, jabatan dan gelar yang panjang.

Pertanyaannya, apakah kriteria ini ada di kaum muslimin?
Jawabannya : ya
Apakah gelar-gelar profesor, kekayaan dan jabatan yang tinggi bisa menyelamatkan dari api neraka? Bahkan nauzdhubillah, jika ini yang menyeret ke dalam api neraka.
Islam menegaskan, Islam tidak anti dengan jabatan, Islam tidak anti dengan kekayaan, bahkan umat Islam diperintahkan untuk mengupayakan hal tersebut. Namun tidak berhenti sampai disitu, bagaimana agar jabatan, harta, kekayaan tersebut mengantarkan kita pada kedekatan kita padaNya.
ALLAH akan tanyakan, untuk apa kekayaan itu, apakah jabatan sudah digunakan untuk amar ma’ruf nahi mungkar.

Karya-karya besar lahir dari ide-ide besar.
Ide-ide besar hanya lahir dari orang yang berjiwa besar.

Orang tidak akan lahir besar tanpa ide-ide besar, pemikiran-pemikiran besar. Mereka sadar bahwa umat Islam punya jiwa besar. Mereka takut umat Islam yang punya jiwa besar, punya pemikiran-pemikiran dan ide besar. Dari ide-ide besar lahir karya-karya besar. Karya-karya besar ini yang akan membuat umat Islam memimpin khilafah di muka bumi.

Inilah yang mereka takutkan, saat Islam memimpin dan menguasai dunia, mereka tidak bisa lagi bebas melakukan sex, bebas tanpa pakaian dengan dalih seni, mereka membuat lukisan-lukisan tidak layak dilihat, dan mereka ingin umat Islam sebagai penikmat.

Kisah Kesebelasan tim bola : tim ini selalu menang setiap pertandingan, namun pada tahun ini tim mereka kalah, dan setelah ditelusuri mereka pada malamnya menonton film2 yang dilarang. Secara fisik mereka lemah keesokan harinya, dan secara moral pemikiran mereka teracuni, #efekGF

4. Menumbuhkan Islamphobia
Tidak selayaknya kita mencurigai saudara-saudara kita, namun sekarang sebaliknya, kaum muslimin sendiri takut pada kaum muslimin, kenapa?
Karena kereka memberi stempel bahwa mereka Islam radikal, mereka islam ini dan itu.
Contoh : kaum muslimin yang berusaha amar ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang salah, kita harus tetap husnuzdhon kepada mereka, namun disisi lain kita perlu komunikasikan lagi “how to, mekanisme nya” yang benar.

Belanda bisa jadi sudah hengkang dari Indonesia, tapi kulturnya, ekonominya, dan sebagainya masih tinggal di Indonesia. Ingat!!! Murtad tidak harus keluar dari Islam, tapi perilakunya yang tidak Islam, ini sudah bisa disebut murtad.

Mekanisme Ghazwul Fikri
1. Fasilitas beasiswa studi ke LN : bukan berarti kita tidak boleh ambil, tapi kita harus waspada.
Tidak hanya beasiswa S2 dan S3, namun kursus-kursus, summer school 1 bulan, 3 bulan, mereka undang tokoh-tokoh strategis Indonesia, tokoh-tokoh pergerakan, mereka undang untuk dicuci otaknya, biasanya di Belanda dan di Jerman. Kita harus hati-hati, kita harus sadar. Dan tidak sedikit pula S2 dan S3 yang mereka cuci otaknya, apalagi yang bidang-bidang sosial, yang berhubungan psikologi, humaniora. Bahkan yang eksak juga tidak sedikit yang mereka cuci otaknya. Contohnya mereka menyalahkan umat muslim atas banyaknya jumlah kelahiran yang menyebabkan miskinnya negara-negara muslim. Mereka gencar mengkampanyekan, bahwa banyak anak akan menjadi miskin, tanpa kita sadari kita telah dicuci oleh mereka.

Matematika kita : misal pendapatan 1 juta untuk anak. Jika punya 2 anak, secara matematika kita, masing-masing bisa kebagian 500rb. Namun jika punya 10 anak, maka masing-masing hanya kebagian 100 ribu, ini matematika kita.

Beda dengan matematika Allah. 2 anak Allah kasih rejeki 1 juta, mungkin rejeki anak ke 5 adalah 100 juta, mungkin rejeki anak ke 8 adalah 1 millyar. Kita tidak tahu, ini rahasia.

Jadi, urusan rejeki jangan gunakan kalkulasi manusia, jangan gunakan logika kita, tapi gunakan kalkulasi Allah.

Inilah yang telah merusak pikiran kita.

Tidak sedikit orang-orang Indonesia, profesor yang seteah kembali ke Indonesia, ia lebih mengedepankan akalnya, logika nya dibanding ayat-ayat Allah, nauzdubillah.

Ia tidak lagi “sami’na wa atha’na” namun “sami’na wa ashaina“.

Setelah mereka PHd, dapat gelar doktor, mereka berpikirnya aneh-aneh, bahkan tidak mau lagi sholat dan berani menafsirkan Alquran dan hadits seenaknya (secara bebas).

Mereka bahkan menafsirkan 1 ayat dengan pemikiran mereka dan mereka meyakini dengan 1 ayat ini bahwa mereka bisa masuk surga. Padahal kita diperintahkan menafsirkan ayat dengan ayat, ayat dengan hadits, dan jika tidak ada, tafsirkan ayat dengan ijma’. Bukan menafsirkan ayat dengan logika.

2. brain washing via media cetak/ elektronik, buku, pendidikan formal/nonformal dll
3. Isu gender
4. Kriteria hidup sukses
5. Karya seni
6. Olahraga
7. Pergaulan (dan sex) bebas
8. Dll

Dan yang parah adalah yang menjadi korban Ghozwul Fikri adalah tokoh-tokoh, intelek, pemuda-pemuda berpengaruh. Mereka memanggil pemuda-pemuda intelek kita dan dipengaruhi pemikirannya, dan dicuci otaknya, setelah itu menyebarkan nilai-nilai mereka. Kita harus hati-hati dan wasapada dengan GF yang menyelinap di antara program-program yang mereka tawarkan.

Sekali lagi, kita tidak boleh anti, namun kita harus waspada.

Kita lihat, olahraga mana yang tidak mempertontonkan aurat?

Tidak ada.

Tadi demi seni aurat dibuka-buka, sekarang demi olahraga aurat dibuka-buka. Tanpa kita sadari, kita olahraga pakai celana pendek, bahkan anak kita olahraga pakai celana pendek, tanpa kita sadari GF telah masuk rumah kita, bahkan mungkin anda sendiri korban GF

Bagaimana mengatasinya?

“Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian.” (Hr Ahmad, Abu Dawud, dan AnNasa’i)
Lisan bisa dengan bicara, bisa dengan tulisan.
Termasuk harta adalah waktu kita, tenaga kita, tidak hanya harta. Harta kita adalah kompetensi yang kita miliki, maka berjihadlah dengan apapun yang kita miliki.
Kita punya pemikiran-pemikiran, ide-ide, ilmu-ilmu, maka berikanlah ilmu itu untuk berjihad.
Jihad = meninggikan kalimat Allah.
Kita lah yang akan meninggikan kalimat-kalimat Allah.
Bagaimana kita mempersiapkan diri?

Q.S. Ali imron ayat 130-136
Kisah ini berangkaian dengan kisah perang uhud, bekal perang  adalah ini, tidak cukup persiapan perang perlangkapan senjata saja, namun perlu persiapan moral

Ayat 130 :
Riba (Jangan memakan riba, lihatlah setiap yang kita makan. Jangan bicara bersih hati jika kita masih memakan harta riba), mencuri, khamar, dll.

Definisi ta’kuli tidak hanya “memakan” tapi juga “menggunakan / memakai” baik itu mobil yang kita gunakan, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita tempati, dll.

Ayat 132 :
Tentu saja dalam rangka menaati Allah dan Rasulnya

Taat itu bukan membabi buta, tapi taat kritis, kritis juga bukan sekedar kritis, tapi kritis dalam bingkai ketaatan. Karena kritis yang tidak dibingkai ketaatan, bisa kebablasan.

Ayat 133 :
Senantiasa beristighfar kepada Allah, karena kita tidak tertutup kemungkinan melakukan kesalahan, terutama dosa-dosa kecil.

Ayat 134 :
Siapa kah mereka yang Muhsin?
Jika seolah-olah kita melihat Allah, maka tidak mungkin seseorang melanggar.
Muhsin adalah seolah-olah Allah memonitor kita, oleh karena itu kita tidak bisa seenaknya, sebebasnya berperilaku.

Bagaimana untuk menjadi orang muhsin? Ia harus terbiasa berinfak, ternyata, orang yang punya kelembutan hati, orang yang pemaaf, lunak hatinya, tidak bisa tumbuh begitu saja. Kata Allah, diawali dengan kita harus ringan tangan dalam berinfak baik dalam keadaan sulit maupun lapang, sulit dan lapang bukan keadaan harta saja. Tapi sulit dan lapang hati.

Misalnya orang berhutang.
Orang yang menjanjikan akan bayar hutang dalam tempo waktu tertentu, namun ternyata molor dan molor. ‘Ala kulli hal, urusan janji adalah urusan mereka dengan Allah, kita sedang diuji dengan kesabaran, kelapangan hati, kita meminjamkan ia, dan berlapang dada, tidak kapok.

Ada 3 ciri muhsin :
1. Senang berinfak
2. Lembut hatinya
3. Pemaaf

Ayat 135 :
Faahisyah : sesorang yang melakukan dosa.
Masih ada kemungkinan untuk faahisyah bagi orang-orang yang muhsin, tidak ada jaminan, karna syetan terus berupaya menggoda dan menggelincirkan. Nauzdhubillah.
Namun solusinya : Allah ingatkan, ia harus kembali pada Allah dan beristighfar. Dan ia bertekad tidak mengulangi lagi pekerjaan faahisyah dan zhalim yang ia kerjakan.
Jangankan kita, mereka yang sudah ulama sekalipun tidak ada jaminan, karna mereka syetan dan timnya senantiasa melakukan Ghazwul Fikri.

Semoga kita terhindar dari perangkap-perangkap Ghazwul fikri, aamiin yaa rabb

Jumat, 17 April 2015

Dedi E Kusmayadi Soerialaga

Pembahasan Jin, Iblis dan Setan

 
Pengertian Jin, Setan dan Iblis serta Perbedaan Jin, Iblis dan Setan?  Mari kita lihat pembahasan berikut ini.


Pembahasan Jin, Setan dan iblis

A. Jin
Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam al- Jann, mengatakan bahwa pengertian Jin menurut bahasa artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia.

Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.

Jin diciptakan dari bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan,

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ(15 
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15)

Jin memiliki kesamaan dengan manusia dalam dua hal:
Jin memiliki akal dan nafsu, sebagaimana manusia juga memiliki akal dan nafsu.
Jin mendapatkan beban perintah dan larangan syariat, sebagaimana mausia juga mendapatkan beban perintah dan larangan syariat.

Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst.

Sedangkan perbedaan jin dengan mansuia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan dan kemampuan bisa kelihatan dan tidak.

Dinamakan jin, karena memiliki sifat ijtinan (Arab: اجتنان), yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan. Manusia tidak bisa melihat jin dan jin bisa melihat manusia. Allah berfirman,

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ 
“Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27)


B. Setan
Kata syaithan, dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti ba’uda (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu ‘aat wa mutamarrid).

Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.

Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan,

الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد 
“Setan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin, Hal. 16).


C. Iblis
Adapun Iblis terambil dari kata al-balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira ‘indah), atau terambil dari kata ablasa yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).

Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun. Menurut satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia dirubah nama menjadi syaithan.

Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah firman Allah,



وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ 
“Ingatlah ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’ maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi: 50)

Iblis juga memiliki keturunan, sebagaimana umumnya jin lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ 
“Iblis itu dari golongan jin, dan dia membangkang terhadap perintah Rab-nya. Akankah kalian menjadikan dia dan keturunannya sebagai kekasih selain Aku, padahal mereka adalah musuh bagi kalian…” (QS. Al-Kahfi: 50)


D. PERBEDAAN JIN, SETAN DAN IBLIS
Tidak semua jin adalah Setan (syaitan). Karena, jin juga ada yang shaleh, ada yang mukmin. Jadi setan hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst). Demikian juga tidak semua setan adalah jin. Karena dalam surat an-Nas ditegaskan, bahwa setan juga ada dari golongan manusia. Setiap manusia yang membangkang, durhaka dan selalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(al-Jin 72:11)

Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidah sharfiyah, setan (syaitan) merupakan bentuk kalimat isim ‘alam (nama sesuatu) dia adalah laqab (gelar) yang diberikan Allah kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang membangkang terhadap perintah Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan) dapat dikenakan kepada jin dan manusia sebagaimana tersurat dalam ayat-ayat diatas.

Merujuk kepada kisah Adam dan Iblis dari ayat 12-20 surat al-‘Araf, gelar setan diberikan Allah untuk pertama kalinya kepada Iblis tatkala dia menyatakan alasan penolakan untuk sujud kepada Adam. Dan pada surat Thaha 20:117 , Allah memberi peringatan kepada Adam bahwa mahluk yang terkutuk itu akan menjadi musuh Adam dan Istrinya. Dan pada surat Yasin 36:60 , Allah menegaskan kembali gelar setan diberikan kepada musuh Adam tersebut dan dijadikan peringatan bagi anak cucu Adam. Berikut runtut ayat-ayat dimaksud yang artinya;

1. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya”. (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim”. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. (Al ‘Araf 7:12-20)

2. Maka kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.(Thaha 20:117)

3. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”, (Yasin 36: 60)

Kesimpulan : Jin yang ingkar kepada allah dinamakan setan, sedangkan makhluk yang pertama kali disebut setan adalah iblis, dengan kata lain :  iblis itu makhluknya sedangkan setan adalah sifatnya.

Itulah pembahasan lengkap mengenai Jin, Iblis dan Syetan.

Semoga Bermanfaat.
Dedi E Kusmayadi Soerialaga

13 Sifat-Sifat Setan Dalam Diri Manusia

 

Setan adalah makhluk Tuhan yang memiliki sifat-sifat buruk. Ia tidak terbatas pada jin atau makhluk halus, tetapi juga boleh jadi manusia. QS al-An’am (6) : 112 menjelaskan bahwa “setan dan jin dan manusia saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk memperdaya.” Atas dasar ini, sementara ulama merumuskan bahwa setan adalah: “Segala makhluk Tuhan yang durhaka kepada-Nya dan mengajak kepada kedurhakaan.” Bahkan sementara ulama menegaskan bahwa Al-Quran tidak hanya menggunakan kata syaithan untuk jin dan manusia, tetapi juga binatang yang melampaui batas dalam sikap / kelakuannya.

Kata syaithan juga digunakan untuk sifat yang buruk bukan pelakunya.  Al-Raghib al-Asfahaniy, seorang pakar bahasa, mengutip hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa: ”Dengki adalah setan, marah adalah setan.” Sehingga pada akhirnya ia berpendapat bahwa setan merupakan nama bagi segala yang buruk dari sifat manusia.

Pada hakikatnya tugas jin dan manusia adalah beribadah kepada Allah swt. Dalam setiap gerak geriknya senantiasa mengharap keridahaan Allah semata. Pekerjaan jin juga sama dengan manusia. Sementara setan mengajak manusia supaya berbuat jahat. Lalu apakah benar ada manusia yang termasuk satu golongan dengan setan? Jawabannya ada, yaitu manusia yang mengajak pada kejahatan maka termasuk dalam setan dari golongan manusia. berikut penjelasannya. 

a. Jin 
Jin artinya yang tersembunyi atau yang tertutup
Oleh karena itu kita tidak akan bisa melihat kehidupan mereka dengan mata telanjang. Lalu dimanakan jin itu berada? Jin juga berada di alam dunia ini, hanya saja mereka berada ditempat yang kita tidak dapat melihat atau alam ghaib. "...Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka...(QS. Al Araf:27) 

b. Setan dalam bahasa arab setan berarti jauh
Maksudnya mahluk yang jauh dari petunjuk Allah atau tersesat. Setan adalah sifat jelek yang melekat pada setiap mahluk-Nya. Jika perbuatan jelek sudah menjadi kebiasaan seseorang, perbuatan itu akan berubah menjadi sifat jelek. Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai sifat jelek, maka secara tidak langsung ia sudah menjadi setan. Setan dapat berasal dari golongan jin dan manusia. 

Allah berfirman sebagai berikut: Artinya: "Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin,..."(QS. Al An'am:112). 

Maka dari itu sudah sadarkah kita bahwa jika dalam diri kita terdapat salah satu sifat setan berikut ini maka kita termasuk dalam golongannya setan yang terkutuk itu. Beberapa ayat al-Quran telah menjelaskan sifat-sifat syaitan yang tercela yang juga dimiliki oleh jin dan manusia, di antaranya :

1. ”Takabbur“ 
Allah s.w.t menyifatkan iblis laknatullah dengan sifat ini kerana iblis menganggap dirinya lebih baik daripada Adam a.s. Dia enggan dan bersikap angkuh (takabbur) apabila diperintah oleh Allah s.w.t supaya sujud kepada Adam a.s. Sebaagimana Allah s.w.t telah berfirman yang bermaksud: “Allah s.w.t berfirman; "Apakah yang menghalangi engkau (sehingga)kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”(iblis) menjawab”Aku lebih baik daripada dia.Engkau ciptakan aku daripada api dan sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah“(surah al-A’raf:ayat 12) 

2. ”Sombong dan keras kepala“ 
Kedua-duanya merupakan sifat iblis sebagaimana Yang Allah s.w.t berfirman yang bermaksud : “(Iblis) menjawab, Kerana Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka daripada jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”(Surah al-A’raf: ayat 16-17) Ini menunjukkan bahawa kekufuran iblis bukanlah kerana kejahilan bahkan kekufurannya kerana keras kepala dan sombong. 

3. “Laknat” 
Dilaknat lagi tersingkir dan jauh dari kebaikan, dan iblis juga merupakan yang pertama dilaknat dan disingkir dari rahmat Allah s.w.t. Firman Allah s.w.t : “(Allah) berfirman,”Keluarlah kamu dari sana (syurga) dalam keadaan terhina dan terusir” (Surah al-A’raf: ayat 18) 

4. “Menggoda (al-Waswasah) dan memperdaya” 
Al-Waswasah ialah percakapan hati yang dibisikkan oleh syaitan yang tidak ada kebaikan dan manfaat, sifatnya hanya menggoda dan menjebak. Firman Allah s.w.t y ang bermaksud; “Kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup.Dan (syaitan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal(dalam syurga)”(Surah al-A’raf: ayat 20) Ayat di atas menjelaskan sifat iblis dan hasad dengki terhadap Adam dan Siti Hawa a.s, dan juga bagaimana iblis berusaha memperdaya, menggoda dan menipu sehingga kenikmatan dan pakaian yang baik dirampas daripada kedua-duanya. 

5. “Ingkar janji” 
Firman Allah s.w.t yang bermaksud: ”Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu hari ini, dan sesungguhnya aku adalah penolongmu”. Maka ketika kedua-dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), syaitan balik ke belakang sambil berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu”(Surah al-Anfal: ayat 48). Ahli tafsir menjelaskan bahawa ayat ini diturunkan ketika peperangan badar, di mana iblis berjanji kepada orang musyrikin untuk menolong mereka menentang orang islam, maka tatkala tentara islam bersama rasulullah s.a.w berhadapan dengan tentara musyrikin, maka iblis pun menyamar sebagai seorang lelaki dan bersamanya tentera, lalu berkata iblis kepada orang musyrikin: Kamu tidak akan kalah hari ini dan aku adalah penolong kamu. Apabila iblis melihat tentera malaikat dia pun mundur dan tidak memberi pertolongan kepada tentera musyrikin, dan juga telah memungkiri janjinya untuk menolong mereka. Allah s.w.t telah memberi kemenangan kepada tentera islam di dalam peperangan tersebut. Di sini jelaslah bahawa iblis adalah pembohong dan pemungkir janji. 

6. “Menghasut” (Nazgh) 
Dalam kamus menyatakan bahwa : “Nazgh” ialah mencerca atau menfitnah. Ia juga membawa makna menghasut, membujuk dan membisiki (percakapan hati yang tiada manfaat dan kebaikan). Sifat-sifat ini merupakan sifat iblis laknatullah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud; “Setelah Syaitan merusakkan (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku”(Surah Yusuf: ayat 100) 

7. “Menjauhkan dan mengakhirkan” (al-Khanas) 
Firman Allah yang bermaksud; “(Aku bermohon dengan Allah) daripada kejahatan bisikan syaitan al-Khannas”(Surah al-Nas: ayat 4) 

8. “Memperdaya” (al-Gharur) 
Kamus ada menyatakan bahawa tipudaya syaitan membawa maksud menipu, menggoda dan membujuk. Firman Allah s.w.t; “maka janganlah kamu sekali-kali terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah”(Surah Luqman: ayat 33) 

9. “Tipudaya” (al-Kayd) 
Ia membawa maksud tipu dan jahat seperti melakukan pembohongan dan membuat helah. Firman Allah s.w.t yang bermaksud; “maka perangilah penolong-penolong syaitan (kerana) sesungguhnya tipudaya syaitan adalah lemah”(Surah al-Nisa’: ayat 76) 

10. “Memukul dengan kuat (merasuk) dan menyentuh / menggilakan (al-Khabt dan al-Mass)
Ia bermaksud menyentuh manusia dan menyakitinya(merasuk). Allah s.w.t menyifatkan pemakan riba seperti orang yang dirasuk syaitan apabila bangkit dari kubur. Firman Allah s.w.t yang bermaksud; “Pemakan-pemakan riba itu tidaklah mereka itu bangkit (dari kubur) melainkan seperti bangkitnya orang-orang yang dirasuk syaitan”(Surah al-Baqarah: ayat 275) 

11. “Sihir dengan meniup (al-Nafth) 
Firman Allah s.w.t berfirman yang bermaksud: “(Aku berlindung dengan Allah) daripada tukang-tukang sihir yang meniup pada ikatan-ikatan”(Surah al-Falaq: ayat 4). Dalam satu doa yang ma’thur diajar kepada kita membaca doa ini yang bermaksud; “Ya Allah…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan, tiupan dan ludahannya” 

12. “Syaitan laki-laki dan perempuan” (al-Khubth dan al-Khabaaith) 
Dalam kamus menjelaskan jahat(al-Khubth) lawannya baik(al-Toyyib). Satu doa yang ma’thur mengajar kita membacanya ketika memasuki tempat buang air (kecil ataupun besar) yaitu yang bermaksud: “Aku berlindung dengan Engkau ya Allah…dari kejahatan syaitan betina dan jantan” Disifatkan dengan yang demikian karena syaitan mengintai untuk memudaratkan manusia di tempat-tempat yang kotor. 

13. “Menggoda” (al-Hamz) 
Nabi s.a.w menjelaskan bahawa makna godaan syaitan dengan kematian yaitu menggoda manusia sehingga menjadi gila karena terhasut oleh godaannnya. Dalam al-Quran ada menyebut yang bermaksud: “Dan katakanlah, Ya Tuhanku…Aku berlindung dengan Engkau daripada godaan syaitan-syaitan”(Surah al-Mukminun: ayat 97).  Maknanya Aku berlindung dengan Engkau daripada bisikan syaitan dan godaannya daripada mengingati Allah s.w.t. Dalam suatu hadits menceritakan bahwa rasulullah s.a.w memohon perlindungan dengan Allah s.w.t daripada godaan syaitan, fitnah dan bisikannya.
Dedi E Kusmayadi Soerialaga

13 Terapi Mujarab Penawar Racun Kemaksiatan

 

Berikut ini ada beberapa 13 Terapi mujarab penawar racun kemaksiatan.

1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, ”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.”

2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)

3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, ‘Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian’. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, ‘Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu’. Ia salah ucap karena sangat bergembira”. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ”Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.” ditanyakan, ‘Jika ia mengulangi lagi?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Jika ia kembali berbuat dosa?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Sampai kapan?’ Dia menjawab, ‘Sampai setan berputus asa.”’

6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.

7. Senantiasa beristighfar
Saat-saat beristighfar:
a. Ketika melakukan dosa
b. Setelah melakukan ketaatan
c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian
d. Senantiasa beristighfar setiap saat
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).

8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.

9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih))

10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.” (HR. Muslim dan Ahmad)

11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik
a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih
b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal
c. Manusia itu ada 3 golongan
  • Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.
  • Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.
  • Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.
d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik dari persahabatan yang baik
e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik

12. Jangan tinggalkan da’wah
Said bin Jubair berkata, ”Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.” Imam malik berkomentar, ”Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).”

13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ”Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.” Allah swt berkata, ”Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.” (HR. Muslim).
_____________________________
Sumber : http://jilbab.or.id/archives/207-tiga-belas-penawar-racun-kemaksiatan-arsip/

Jumat, 13 Maret 2015

Dedi E Kusmayadi Soerialaga

Tua Sekali, Sama Sekali Tua, Gerakan Zaman Baru (NAM)

 
Dengan pergantian halaman kalender dan tengah malam, kita memasuki tahun baru. Ini adalah tahun 2015 dan dengan itu datang janji, harapan, sukacita dan juga dapat membawa kesedihan, putus asa, dan rasa sakit.
 

Ketika kita melihat realistis pada gerakan zaman baru menjadi jelas bahwa ajaran-ajaran itu yang dilarutkan dan muntahan ajaran setan-setan dari masa lalu. Satu-satunya perbedaan sekarang adalah mereka dikemas dalam kotak mengkilap dan busur realisasi diri, kecerdasan, dan inklusi. Seperti yang kita mulai tahun baru, mari kita lihat gerakan lama yang sama sama lama baru usia.

Mereka mengaku miliki kekuatan Tuhan. Mereka tidak mengenal imam, tetapi Guru dan Master. Banyak yang menyangka bahwa New Age Movement hanyalah pergerakan masyarakat Barat kembali kepada paganisme menjadi neo-paganisme. Sebetulnya persangkaan itu kurang benar. Sebab New Age Movement adalah suatu bentuk yang sangat adaptif. Sangat adaptif artinya dia mudah menerima bentuk apapun yang moderen, agama, ekonomi, budaya kelompok tertentu, bahkan science. Ia bisa minta diterima dan ia akan menerima sesuatu yang dihadapinya namun kemudian disesuaikan dengan kebutuhan pergerakannya, yaitu kemenangan menguasai dunia dengan visinya. Visinya bahwa dunia akan kembali kepada kekuatan the inner energy atau the spirit of the universe yaitu kekuatan dari dalam dari setiap manusia, rasional science dengan sendirinya akan menghilang. Akibatnya science menjadi psedudoscience. Tidak dapat tunduk kepada scientific truth karena the inner energy ditanggapi sebagai kebenaran yang paling tinggi.

Tidak ada yang seperti kebenaran tua dari kata kebenaran. Kebenaran tua telah diucapkan oleh banyak lebih banyak generasi. Orang-orang di gerakan zaman baru atau (nam) tampaknya hidup dengan realitas yang berbeda. Gerakan zaman baru yang multifaset dalam keyakinan dan praktik, tetapi pada akar setiap keyakinan adalah kebohongan yang bertentangan dengan firman Allah. Gerakan zaman baru memiliki unsur mistik Timur, praktek okultisme, dan keilahian segalanya dan semuanya. Ada segmen (nam) seperti ajaran Timur dan praktik psikis yang bisa sangat baik merupakan kelompok mereka sendiri. Ini 'orang yang tercerahkan secara spiritual' dalam gerakan telah menjadi mangsa salah satu penipuan tertua di dunia. Mereka memberikan kemuliaan kepada objek, alam, dan bahkan diri mereka sendiri...kemuliaan bahwa hanya Allah layak. Ini 'orang tercerahkan' tidak berbeda dengan kejadian di menara Babel dahulu yang menginginkan surga tanpa Allah lebih dari 2.500 tahun yang lalu ...itu tidak progresif.

New Age Movement tidak mempunyai wadah organisasi dan tidak ada payung organisasi. Masing-masing bergerak dengan interest-nya masing-masing (kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sebagainya), dan membangun kelompok-kelompok dengan interesnya. Karena itu New Age Movement dapat dalam bentuk warna warni, baik kegiatan maupun intensitasnya. Sekalipun begitu semua kelompok New Age Movement mempunyai kesamaan yaitu, ingin mencapai bentuk spiritual yang radikal.

New Age Movement bukan suatu gerakan yang radikal, namun dengan spiritual yang radikal dan adaptasi kemana saja inilah yang harus kita pahami. Sebagaimana dalil yang sering dikemukakan oleh para antropolog bahwa andaikan salah satu sistem dalam masyarakat berubah maka akan mempengaruhi sistem yang lain. Terlebih lagi jika dibalik perilaku budaya setiap anggota kelompok itu adalah sistem kepercayaan yang mempunyai integrasi yang sangat kuat, maka semua sistem budaya (ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, dan sebagainya) akan mengikuti perubahan. Perubahan ke depan ini sudah diprediksi oleh Merilyn Ferguson, bahwa jika setiap individu di dunia mempunyai kepercayaan ini, dengan begitu terjadilah pergeseran paradigma kehidupan, maka dunia akan menuju era lain, yang disebutnya The New World Order atau era Aquarius di bawah kekuatan The New Ager. Perubahan paradigma menuju dunia baru ia sebut sebagai proses transformasi.

Begitu adaptifnya New Age Movement ini, yang lalu mengadopsi dari bentuk lain masuk ke dalam bentuk yang diinginkannya ini oleh para New Ager sering disebutnya sebagai liberalisasi. Kebebasan. Ia tak mempunyai ambiguity kebenaran, antara benar dan salah, antara buruk dan baik, yang ada adalah relatif. Hal ini karena inti dari spiritualisme yang selalu dianggap benar.

Buku-buku New Age senantiasa akan mengajarkan kemenangan, sebagai superhuman, dan menjadi orang terdepan. Seperti yang diuraikan oleh Merilyn Ferguson dalam bukunya The Aquarian Conspiracy, bahwa kemenangan itu diberinya nama New Age Movement menuju New World Order di bawah konspirasi dan networking para New Ager.

Pada prinsipnya seperti yang dijelaskan Ferguson, semuanya berawal dari adanya perubahan paradigma di tingkat individu, dimana orang kembali kepada filosofi agama-agama Timur. Filosofi maupun praktek-praktek agama Timur (Buddha, Krishna, Hindu, Pantheisme, dan Kristen) yang kemudian diramu kembali menjadi sebuah ciri khas sistem kepercayaan New Age Movement yaitu semuanya berpusat pada kekuatan the inner energy sebagai Tuhan yang impersonal. Tuhan yang berada di dalam setiap manusia. Atau One in all, dan all in one. Semua Tuhan, Tuhan adalah Universe. Bila kita membaca buku-buku Deepak Chopra misalnya The Third Jesus, akan terasa sekali penjelasannya bahwa kita bisa mencapai tingkatan Jesus. Dan semua bisa, sehingga dunia ini akan menjadi harmonis.


Cara meningkatkan consiousness guna mendapatkan dan melatih the inner energy hingga tingkatan tinggi yang diajarkan oleh para New Ager misalnya saja oleh Hari Krisna dan Depaak Chopra. Hari Krisna dan Depaak Chopra adalah guru New Age yang ajarannya menjadi panduan para New Ager. Ajaran mencapai tingkatan the inner energy yang paling tinggi adalah dengan melakukan meditasi. Meditasi itu kini mulai dikembangkan juga melalui hipnose, dan terakhir menggunakan alat neurofeedback. Hipnose dikembangkan bukan hanya untuk orang lain namun juga dikembangkan untuk diri sendiri. Meditasi, hipnose, dan neurofeedback dikembangkan dengan musik dan film video.

Bila kita berselancar dengan internet kita akan dapat menemui banyak sekali program ini. Program ini membanjiri pasaran sebagai komoditas perdagangan yang cukup laku dan mempunyai pasaran yang luas. Bahkan buku-buku new ager selalu menjadi best seller. Buku-bukunya sangat murah di bawah harga buku-buku ilmiah yang memang terhitung mahal, sehingga buku-buku New Age dapat dijangkau oleh siapapun. Dengan bahasa dan penjelasan yang sangat nalar sehingga sangat mudah diterima masyarakat umum, sekalipun seringkali tidak tepat secara ilmiah (pseudoscience) dan tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Kita akan melihat kebohongan terang-terangan yang merupakan gerakan zaman baru dalam terang Tuhan alam semesta.

Pada itu root, yang (nam) mempromosikan kebohongan bahwa (Tuhan) adalah segalanya dan semua orang. Saat saya menulis ini saya tidak bisa membantu tetapi berpikir bahwa (nam) memimpin serangan frontal langsung pada kebenaran. Jika Tuhan adalah Anda, Tuhan adalah saya, dan Tuhan adalah sesuatu yang saya lihat di alam ... yang saya harus menjawab untuk hidup saya dan keputusan saya buat? Dalam dunia yang menyimpang dari (nam), jawabannya adalah tidak ada. Kebohongan ini diabadikan lebih lanjut karena di dunia dari (nam), kita hanya bergerak menuju pemahaman dari semua orang, keyakinan, dan hasil yang tampaknya baik. Para pengikut (nam) percaya bahwa mereka adalah bagian dari alam semesta yang berkembang. Mereka percaya seperti yang kita kemajuan dalam kehidupan ini, kami memproduksi baik atau negatif karma dengan tindakan kita, dan karma yang menentukan kita untuk posisi kami lebih tinggi atau lebih rendah dalam kehidupan masa depan.

Kebohongan reinkarnasi adalah ciri lain dari (nam) dan saya percaya itu yang paling merusak. Keselamatan tidak diperlukan bila tidak ada satu untuk bertanggung jawab kepada. Dalam pikiran (nam) percaya, ia mengerti mereka hanya akan maju dari satu kehidupan dan tingkat kesadaran ke depan dan posisi mereka akan didasarkan pada karma yang diciptakan dalam kehidupan sebelumnya. Saya ingin mengatakan di sini bahwa ini adalah kebohongan yang menyedihkan, menipu, dan membunuh langsung dari lubang neraka. Tidak, ada satu kehidupan untuk hidup di bumi ini dan kemudian kita masuk ke keabadian.

Dalam gerakan zaman baru, karena dengan semua sekte dan ajaran menipu. Dalam hal ini ia direduksi menjadi seorang guru atau mencatat guru tercerahkan. Ada banyak pengajaran, buku, dan situs yang mengekspos gerakan zaman baru untuk apa itu adalah: kebohongan dengan konsekuensi kekal. Perusahaan yang mensponsori acara televisi yang mempromosikan kepercayaan okultisme atau duniawi. Orang percaya harus peduli dengan kerusakan moral dan spiritual masyarakat kita. Bahkan, banyak artikel yang  menulis kesepakatan dengan spiral bertuhan dunia ini pada tingkat makro. Kita Menjadi prihatin dengan kebohongan sistem dunia  media penghibur ini.

Keyakinan duniawi, humanisme, dan mistisisme Timur selalu bersama kita. Sepertinya popularitas gerakan zaman baru ini berkembang pesat dari hari ke hari.



Lihatlah di sekitar Anda ...everyone adalah rohani. Orang-orang di dunia ini akan berkonsultasi dengan paranormal, media, dan menempatkan iman mereka dalam horoskop.Orang lain akan bermeditasi untuk menemukan kesatuan dengan alam semesta dan menemukan diri mereka otentik. Sekarang, semakin banyak orang yang mencari perdamaian abadi melalui harapan palsu campur aduk dari Hindu, Buddha, dan mistisisme.